Alasan Pesawat Dilarang Melintas hadapan Atas Ka'bah maka Mekah

Pesawat dilarang terbang antara atas kota suci Mekah sandi Mekkah spesialnya Ka'bah. Namun, pelarangan itu lebih didasari aspek teknis yang terkait agama ketimbang rumor medan magnetik.
Diketahui, Arab Saudi saat ini kembali memsingkap pintu bagi puluhan juta jemaah haji dari berbagai negara. Untuk Indonesia, kloter pertama jemaah haji berangkat cukup 4-18 Juni. Sementara, kepulangan kloter terakhir cukup 30 Juli - 13 Agustus.
Ka'bah pun kembali merupakan 'pusat semesta' para jemaah.
Dari tahun ke tahun, beredar rumor, terutama via media sosial bahwa ka'bah juga menjadi pusat dunia lagi menguasai medan magnet cakap. Hal itu pun menjadi dalih para penggemar teori konspirasi yang mengaitkannya memakai ketiadaan pesawat yang melintas dempet atasnya.
Mengutip Fact Check AFP, Julien Aubert, seorang peneliti senior dengan Institute of Physics of the Golbe of Paris (IPGP), memtepatkan bahwa Bumi memilki medan magnet, namun lokasinya bukan dengan Mekkah.
Sebelumnya, muncul tulisan bujur di Facebook atas akun Faith Fathima. Akun terhormat mengklaim bahwa Mekkah, tepatnya Ka'bah, adalah pusat magnetik Bumi semaka tak ada pesawat atau burung terbang di atasnya.
Aubert mengatakan medan magnet memang bisa mengganggu penerbangan, namun tak lantas mencegah pesawat untuk terbang.
"Gangguan magnet tidak mencegah pesawat terbang. Mereka paling gemuk dapat mengganggu kompas, tetapi pesawat jelas menggunakan sistem geolokasi yang lebih maju," kata Aubert.
Penerbangan di atas kota suci Saudi dilarang karena dasar agama, kata pakar penerbangan kepada AFP.
Hal serupa pun pun dikonfirmasi Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL). Menurutnya, terbang antara atas Mekkah dilarang sebab otoritas Saudi karena "argumen ideologis [dan] penghormatan terhadap Ka'bah".
"Karena Mekah dianggap suci, hanya Muslim yang diizinkan mebersarangi kota. Larangan itu terbersarang wilayah udara hadapan atas kota," tambah SNPL.
Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) dan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Saudi tidak menanggapi permintaan komentar sama AFP. Namun, antara situs GACA, ada dokumen nan menguraikan "pembatasan penerbangan di dekap dua masjid suci " mengacu atas Masjidil Haram antara Mekah dan Masjid Nabawi antara Madinah.
Pembatasan tersebut menetapkan "tidak ada orang yang bbersama mengoperasikan pesawat terbang dalam atas atau dalam sekitar area mana pun yang mau dikunjungi atau dilintasi bersama penjaga dua masjid suci, atau pemain masyarakat lainnya yang bertentangan bersama pembatasan yang ditetapkan bersama presiden maka diterbitkan dalam Pemberitahuan untuk Penerbang (NOTAM)".
NOTAM merupakan situs terdaftar di Organisasi Penerbangan Sipil Dunia. Fungsinya adalah memberimengerti area mana saja yang dilarang terbang bersama kondisi dan larangan yang menyertainya.
Terlepas akan larangan sama Pemerintah Arab Saudi, ada kurang lebih pengecualian untuk larangan terbang akan atas Mekah, terutama untuk asas darurat.
Hal itu pun pernah dibuktikan AFP lewat laporan cukup 13 September 2016 yang menampilkan gambar-gambar melalui seorang jurnalis foto yang terbang antara atas Mekkah.
Sementara itu mengutip UEA Moments, larangan penerbangan dekat atas Mekkah pula dikaitkan atas larangan non-muslim memeruyupi kota suci tercantum. Jika ada penerbangan, itu berarti akan ada non-muslim yang terbang dekat atas langit Mekkah.
Mekkah juga tidak memiliki bandara lantaran berada 90 km atas kota Jeddah. Ada kemungkinan terlampau berlipat-lipat penerbangan sama kru dan transit penumpang jika bandara juga dibangun dempet kota Mekkah.
Lalu, benarkan tak ada burung tidak terbang di atas Ka'bah Suci? "Palsu," kalau UEA Moments. sambil mengungkapkan bahwa burung terus kerap 'nongkrong' di atap Ka'bah.
[Gambas:Video CNN]