MENGENAL DAN MENGETAHUI FUNGSI TARI KECAK KHAS PULAU DEWATA

Pulau Dewata Bali sangat identik dengan budaya dan tradisinya. Tari kecak adalah pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tari kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya berada pada kondisi tidak sadar, atau kesurupan.

Tari kecak menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya cerita Ramayana yang dipertunjukkan dengan seni gerak dan tari. Dalam pertunjukkannya, tari kecak diawali dengan pembakaran dupa, setelah itu para pengiring memasuki panggung sambil mengumandangkan kata “cak” dan duduk melingkar sambil mengangkat kedua lengan. Peristiwa tersebut dalam Ramayana digambarkan saat barisan kera membantu Rama melawam Rahwana.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayanan seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

Lagu tari kecak diambil dari ritual tarian sanghyang yang menggunakan alat musik. Sebagai pengiring hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayanan. Ritual tarian sanghyang sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan atau ruh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya pada masyarakat.

Fungsi Tari Kecak
Tari kecak adalah salah satu tarian yang sangat kental dengan nilai sejarahnya. Banyaknya keunikan yang ada pada tari kecak, membuat para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, tertarik untuk mengunjungi pulau Bali. Tak hanya menjadi daya tarik para wisatawan, tari kecak juga memiliki fungsi dan kegunaan yang penting untuk diketahui. Berikut beberapa fungsi tari kecak dalam kehidupan sehari-hari, khususnya masyarakat Bali, di antaranya:
Sebagai sarana pertunjukan yang menghibur bagi siapa saja yang melihatnya dengan menyuguhkan gerak tari, iringan, kostum, dan riasan yang menarik.
Fungsi tari kecak selanjutnya, yaitu sebagai sarana upacara adat keagamaan yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang hingga saat ini.
Sebagai sarana pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah formal, sehingga tarian ini tetap lestari dan terjaga sampai saat ini.
Tari kecak juga berfungsi untuk mengusir roh jahat dan penyakit.
Sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan.