"Saya Terkeriangan!" - Jurgen Klopp Sambut Hasil Undian Liverpool Di Liga Champions

"Saya Terkeriangan!" - Jurgen Klopp Sambut Hasil Undian Liverpool Di Liga Champions "Saya Terkeriangan!" - Jurgen Klopp Sambut Hasil Undian Liverpool Di Liga Champions

Hasil undian Liga Champions 2021/22 telah diumumkan dalam Kamis (26/8) malam WIB, dan Liverpool menempati Grup B adapun pula dihuni sebab AC Milan, Atletico Madrid, dan raksasa Portugal, FC Porto.

Grup tercatat tentu tidak bisa dimenandaskan enteng untuk Liverpool, karena Milan punya sejarah dekat Liga Champions, Atletico merupakan juara dari La Liga Spanyol, dan Porto perna dua kali jadi kampiun dekat kompetisi ini.

Jurgen Klopp selaku manajer Liverpool menerkegembiraankan hasil undian adapun menempatkan Liverpool dempet grup tersebut. Sosok ikonik asal Jerman ini sekadar bisa terkegembiraan ketika Liverpool dipastikan menempati grup bersama para klub hebat.

"Saya tertawa, tulus saja, tertawa sangat kencang. Karena ini sudah jelas merupakan grup yang sulit!" ungkap mantan manajer Borussia Dortmund terbilang.

"Ini ialah Liga Champions! Sudah jelas Anda akan melawan para tim tersaling menolong akan ada hadapan Eropa, dan sebagian dari mereka berada satu grup atas kami," sambungnya.

"Kami pernah menghadapi Porto, kira-kira kali saya lupa tepatnya, tentu saja mereka menantikan kami. Lalu kami doang tentu saja mendapat 'utang' kepada Atletico, bersama Milan merupakan lawan yang historis," urainya.

Porto memang belum begitu lama jumpa Liverpool pada Liga Champions, tepatnya perempat-final musim 2019/20. Ketika itu, Liverpool sukses membenamkan Porto dengan skor 2-0, selanjutnya 4-1.

Sementara kepada Atletico, Klopp menyebut masih ada utang kepada raksasa Spanyol itu lantaran Liverpool tahu disingkirkan klub arahan Diego Simeone pada babak 16 gendut. Liverpool kalah di Anfield 3-2, sesudah kalah tipis 1-0, di Wanda Metropolitano.

Untuk Milan sendiri, jelas saja bahwa final Liga Champions yang paling membekas merupakan pertemuan antara Liverpool maka Milan, dalam Istanbul. Kala itu, Milan yang senggang memimpin 3-0, malah akhirnya kalah via adu penalti.

"Jadi, saya pikir para pendukung kami mesti menantikannya - kami pasti melakukannya. Saya mengerti bahwa orang-orang sekemudian duduk pada rumah dan berpikir, 'Ah ayolah, ini atas keren, maka Anda menyimpan tim ini bersama-sama dan nan terburuk dari pot empat dan nan terburuk dari pot satu' dan semua hal semacam ini."

“Jadi, kami tidak mendapatkannya dengan jelas tetapi kami masih cukup ambisius dengan ingin menunjukkan kerja tekanan dari tahun dahulu, lolos ke Liga Champions, bahwa itu sepadan. Begitulah cara kami memainkan permainan."